Mantan Presiden BJ Habibie
menggagas metode belajar yang tak lagi mengandalkan kertas atau buku.
Metode belajar tersebut, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang
saat ini berkembang dengan sangat pesat.
Dia mengatakaan, di era globalisasi ini, anak-anak saja sudah mahir menggunakan berbagai perangkat teknologi untuk aktivitasnya.
“Karena itu, Indonesia harus memersiapkan diri dengan mengembangkan
sekolah yang tidak lagi menggunakan kertas. Kalau ada kesulitan, para
siswa tinggal mencari jawaban atas pekerjaan sekolahnya di internet,”
ujar Habibie pada Konvensi Pendidikan yang digelar Persatuan Guru RI
(PGRI) di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Dia mengatakan, teknologi informasi bisa sangat menguntungkan pada
proses pendidikan karena saat ini para siswa sudah menguasai fungsi
berbagai perangkat teknologi.
Namun, jelas dia, sistem belajar menggunakan teknologi informasi itu,
juga harus dibarengi kesiapan para guru yang lebih canggih dari para
siswanya.
Sebagai rintisan awal, kata dia, bisa dengan memulai sebuah pilot project yang dimulai dari Jakarta.
“Tidak ada salahnya kita memiliki pilot project. Katakanlah
di mulai dari Jakarta biar murah, dan sekolah jarak jauh untuk daerah
yang dibiayai anggaran pemerintah pusat dan daerah. Dan juga harus
dibantu perusahaan IT dan suatu tender internasional,” katanya.
Ketua Umum PB PGRI Sulistyo menilai usulan BJ Habibie itu sebagai
terobosan yang perlu dipikirkan agar proses pendidikan lebih bermutu.
Dia mengatakan, usulan itu merupakan terobosan yang harus dipikirkan
untuk melakukan lompatan-lompatan. Sebab, bila proses pendidikan hanya
dilakukan secara alamiah saja, maka Indonesia akan ketinggalan.
No comments:
Post a Comment